UMI
![]() |
Umi dan aku waktu berumur 40 hari |
Umi, mentari belum menampakkan ujung sinarnya, kenapa kau
sudah terjaga ?
aku saja masih nyenyak dengan mimpiku
tak dengar adzan subuh atau kadang pura-pura tak dengar
tapi kau sudah berkeringat, menanak nasi untuk sarapanku,
memasak telur dadar dan menyiapkan susu.
mana sarapan umi ?
"anak-anak dulu", jawabmu
ah, tak tega aku mi !
aku tau kau lapar dan lelah bangun lebih dulu, sarapan
paling akhir atau tidak sama sekali
saat kau ingin berangkat bekerja, kau bilang customermu
selalu merepotkanmu
Tuhaaaan ! umiku memikirkan jalan keluar dari usahanya!
tak terbayang pegalnya kaki umi menopang badannya untuk
berjalan melayani customernya,
tak terbayang lusuhnya umi saat pulang kerumah dan tetap
bekerja untuk anak-anaknya
umi bekerja keras sementara anak-anaknya hanya bilang
"mi, mana uang jajan aku? "
anak tak mau tau seberapa deras peluh yang mengucur dari
tubuh orangtuanya, yang anak tau hanyalah apa yang ia mau, harus ada segera !
umi, saat kau pulang bekerja, kau tak mengeluh padahal
tanggung jawabmu jauh lebih besar dari aku
aku malu mi, aku masih sering mengeluh padahal aku hanya
berkewajiban belajar bukan menghidupi
Umi, cintamu tiada tanding
kecantikanmu tiada banding, tak peduli rambutmu memutih,
kulitmu keriput, gigimu tanggal, atau apalah !
kau tetap wanita tercantik sedunia di mataku !
ketulusanmu mi, jauh lebih tulus dari cinta yang ada di
roman remaja
tiada siapapun dan apapun yang dapat membalasnya kecuali
Allah
mi, semoga Allah selalu mencintai umi, menjaga dan
melindungi umi, mencukupi segala keinginan umi, dan kelak Allah membangunkan
istana megah di SurgaNya untuk umi.
aku mencintaimu umi
terkasih anak bungsumu :')
Komentar
Posting Komentar