Biarkan Aku Sama Sepertimu
Aku menulis ini untuk meyakinkan
bahwa kapasitas yang kumiliki masih cukup luas untuk menyimpanmu,
bersusun-susun, dibubuhi hiasan-hiasan sampai disemprot aerosol pengharum. Itu
menunjukan betapa antusiasnya aku menyelidikimu, mengumpulkan daftar tentangmu
dan yang paling penting adalah memiliki itu semua seperti memiliki harta
terbesar satu-satunya yang pernah kumiliki.
Aku tersesat. Sebelumnya tidak
pernah seperti ini. Aku selalu berhasil menemukan jalan untuk terus menemukanmu.
Tidak pernah sesulit ini. Yang kucari adalah diriku sendiri. Aku mencari namaku
di antara tumpukan-tumpukan daftar tentangmu. Tak kutemukan satupun namaku.
Hanya ada namamu, kamu, dan kamu lagi. Namamu tidak pernah absen dalam jemari.
Baik goresan maupun arah tekanan jemari di atas papan ketik. Selalu namamu.
Tidak ada yang berganti.
Lantas dimana namaku? Aku lupa
dimana aku meletakkannya. Aku lupa bagaimana menuliskan namaku sendiri. Aku
hanya ingat bagaimana menulis namamu. Bahkan dengan mata terpejam aku pun
mampu. Sama halnya bahwa yang ku ketahui hanya bagaimana cara menciptakanmu
dalam dimensiku, aku tidak mengerti seperti apa menciptakan diriku sendiri. Aku
hanya tahu rupamu yang hidup kian berlari kesana-kemari dalam benakku sendiri.
Hanya kamu sendiri yang berlari, tidak denganku. Aku tidak tahu bagaimana
caranya menggambarkan diriku sendiri dalam benakku agar bisa hadir disana dan
berlarian bersamamu.
Kuteliti sekali lagi, ku ulang lagi
sampai yakin benar namaku, satupun, tidak ada disana. Kamu terlalu banyak
memenuhinya sampai sesak. Sampai tidak ada ruang untuk menulis namaku sendiri.
Apa artinya?
Namamu, rupamu, dan segala apapun
tentangmu sudah memiliki tempat sendiri dalam diriku. Kamu merajaiku.
Ajarkan aku untuk menciptakan
wujudku sendiri. Aku juga ingin namaku tercetak di sebelah namamu. Aku juga
ingin bayanganku mengekor pada bayanganmu yang berlarian dengan tawa kita
berdua yang melayang bebas. Aku ingin berdiri disisimu dalam sketsa gambar yang
terekam di otakku. Tidak perlu sketsa gambar dengan tanganmu yang mengamit erat
tanganku. Cukup berada disisimu dengan kamu dalam senyum mengembang dan mata
terpejam yang mampu menggambarkan betapa bahagianya kamu ketika aku berada
disisimu. Seperti bahagia yang kurasakan, sekalipun kamu tidak pernah betah
disisiku semenit saja.
Hanya kamu yang mampu melakukan ini
semua. Hanya kamu yang bisa menuliskan namaku, menggambar diriku sejajar dengan
gambar rupamu. Hanya kamu. Lakukanlah seperti apa yang kulakukan tentangmu.
Agar namaku bisa bersisian dengan namamu. Agar bayangku bisa menemanimu
berlari-lari dalam benakku. Lakukan. Hanya kamu yang mampu melakukannya. Karena
memang hanya kamu yang aku mau untuk menggoreskan namaku.
Aku hanya ingin memiliki arti yang
sama sepertimu. Seperti aku mengartikanmu, aku pun ingin diriku berarti bagimu.
Nama kita akan sama-sama berarti, baik untukku dan juga untukmu. Aku ingin
bayangan kita beriringan meski tanpa lingkaran jarimu di jariku. Aku ingin sama
sepertimu. Aku ingin dicintai seperti aku mencintaimu, maskipun aku selalu tahu
cintaku pasti akan lebih besar dari cintamu. Aku ingin kamu memiliki rindu yang
sama, karena aku lelah untuk tersiksa alam rindu ini sendirian. Aku hanya ingin
sepertimu.
Semoga waktu mampu mempertemukan
kita ketika aku telah mampu menjadi seperti dirimu, dicintai hingga bayangan
dan bahkan hanya nama.
You're awesome :))
Komentar
Posting Komentar