Oh maaf ya, aku suka kamu!
Ini si laki-laki introvert favoritku yang kusebut laki-laki kosmik.
Aku melihatnya hampir setiap hari, namun nyaris tak pernah bicara. Dan baru satu kali aku mendengar suaranya! Aku mengenalnya tapi tidak pernah berbicara dengannya. Jangan ditanya pernah berjabat tangan apa tidak. Dia, si gunung es!
Aku pernah menanyakan jadwal mata kuliah jam berapa dan dia hanya menjawab dengan mau tau banget ya? Menyebalkan!
Oke, dia mengagumkan tapi bikin kesal!
Oh tidak aku menyukainya! Oke aku menyukainya bukan karena dia si ganteng, si idola, si ini, si itu. Tapi disebabkan karena suatu mimpi! Mimpi aneh yang mempertemukan aku dan dia. Herannya, aku tidak pernah memikirkannya, tidak pernah membayangkan versi-versi terindah sama dia, dan tiba-tiba dia hadir di mimpiku! Ya, tentu saja hanya di mimpi kita bisa bertemu, bicara untuk berlama-lama. Maka simpelnya, aku menyukainya karena dia datang di mimpiku tanpa pernah ku rencanakan apalagi mengemis!
Hey, cowo introvert yang suka sekali blues, pecinta Gugun Blues Shelter, pengendara vespa, cowo instan yang gemar memakai parka, coba dengarkan aku sedikit ya, aku menyukaimu, eh cinta juga deh haha.
Apakah kamu tahu betapa sulitnya aku merangkai huruf dalam pesan singkat yang akan ku kirimkan melalui satelit antara kita. Aku hanya mengusahakan agar nantinya pesan ini berbuah pesanmu yang akan sampai ke kotak masuk ponselku. Dan apakah kamu juga tahu bagaimana aku takut sekali untuk menebak-nebak apa yang kamu balaskan, apakah pesan itu akan berlanjut atau di rem mendadak. Aku bertanya, kamu menjawab. Tapi ya hanya jawaban dan tidak bertanya balik. Dan biasanya pesan itu terhenti begitu saja. Oh bahkan mungkin 'kata basa-basi' tidak akan ada di kamus besarmu. Kamu bikin gila, tau!
Oke ya aku tidak memiliki kata untuk menceritakan kamu karena aku memang memiliki kesulitan untuk membaca bagaimana dirimu, bahkan kamu tidak mengizinkan aku membaca lembaran daftar isi! Mungkin nanti, ketika kamu datang lagi di mimpi, akan kutanyakan bagaimana segalanya tentang kamu dan bagaimana perasaanmu ketika ku katakan aku menyukaimu dan bagaimana hebatnya aku merantaikanmu dalam kosmikku. Oke, memang sulit sekali membuatmu menangkap kailku, dan aku suka kamu!
Tetapi hari ini duniaku mendadak penuh dengan sejuta cara. bagaimana untuk menghadapimu, bagaimana untuk bisu saat di dekatmu, bagaimana untuk melihatmu dari jauh, bagaimana untuk mengalihkan mataku, merasakan seolah kau tidak ada di dekatku. bagaimana untuk memanggil namamu dan menanyakan apa yang membuat wajahmu muram.
hari ini duniaku penuh dengan cerita yang meluncur bebas dari mulutku, aku yakin temanku muak mendengar tentangmu dari a sampai z.
hari ini duniaku penuh dengan lagu-lagu bertemakan 'sakit hati'. aku berani bertaruh telingaku akan mengerang jenuh dan hatiku akan memberontak perih.
hari ini duniaku penuh dengan ratusan alasan untuk membencimu, untuk menguatkan keyakinanku untuk meninggalkanmu, untuk lari dari jalan ceritamu, untuk tahu bahwa aku memang diabaikan, untuk tahu bahwa kamu memang laki-laki setia, untuk tahu bahwa kamu memang tidak bisa meninggalkannya, dan untuk tahu bahwa akulah yang kalah...
ini tentangmu yang membawaku masuk ke duniamu. ini tentang duniaku yang seolah hancur karena harapanku yang terlalu tinggi, ini meyakitkan!
Kemudian entah benar atau tidak, sadar atau sedang mengigau kamu membuat duniamu yang baru. Duniamu yang kamu bangun bersamanya kini kamu bagi menjadi dua. Kamu membaginya denganku. Duniamu bercabang. Kini ada duniamu dengannya dan duniamu denganku.
Aku memiliki duniamu, dipeluk ribuan hangat disana. Aku bisa melangkah, berlari kecil sampai kencang, dan bahkan aku bisa terjatuh di alam duniamu. Aku bisa merasakan sentuhan ketika kita tertawa dan menangis. Duniamu dan duniaku menjadi satu. Sayangnya, dia enggan untuk enyah dari duniamu. Sehingga dengan susah payah aku harus membuat garis putus-putus untuk membagi wilayahku dengannya. Wilayah dalam duniamu. Entah saat itu kamu membantuku atau tidak saat aku berusaha menyamarkan garis perbatasan antara aku dan dia. Aku hanya tidak ingin dia tahu bahwa aku telah mencuri sebagian tempat dalam duniamu.
Entah darimana badai itu berasal, dan entah bagaimana lengser hebat itu terjadi, tiba-tiba duniamu dan duniaku hancur. Dunia kita melebur. Saat itu aku teringat bagaimana rasanya jatuh tersungkur saat badai itu menghantam. Rasanya sungguh tak tertahankan. Dan saat itu juga aku tersadar, ada yang lebih besar dari angka ribuan. Ada jutaan, milyaran sampai triliunan. Aku merasa dipeluk ribuan kehangatan dalam dunia kita, sedangkan dia bisa merasakan jutaan, milyaran, triliunan sampai angka tak terhingga dari kehangatan yang kalian ciptakan dalam dunia kalian. Kalian serasi. Meskipun berkali-kali aku mengumpat bahwa dia sungguh buruk dan jauh sangat buruk jika dibandingkan denganku. Atau bahkan aku menilai seleramu sangat rendah. Namun kalian kokoh. Bahkan badai pun dapat memilih kemana arah mereka datang. Dunia mana yang akan hancur. Dan badai memilih dunia kita, bukan duniamu dengannya. Kalian hebat!
Kini, aku hanya tahu aku memiliki duniaku sendiri. Aku dipeluk kehangatan yang tak terhingga, dan selalu bertambah setiap aku merasa aku ini hebat. Duniaku yang penuh kebahagian dan tawa dari orang-orang yang menyayangiku, yang menjadikan aku bagian dalam dunia mereka yang megah. Duniaku yang berisi arti kehidupan yang sebenarnya. Duniaku yang membuatku terbiasa dan menikmati indahnya kesendirian. Aku menikmatinya, sangat menikmatinya.
Kini hanya ada aku dan duniaku, kamu dan duniamu, dia dan dunianya. Entah apakah kamu dan dia masih membangun dunia kalian berdua atau mulai menghancurkannya atau justru mulai membuatnya lebih indah lagi. Aku tak tahu, karena aku tak peduli. Kamu memiliki berjuta pilihan dalam hidupmu. Dan kamu memilih ini semua. Semoga pilihanmu baik.
Aku tak pernah menyalahkan mengapa dulu kita membuat dunia kita berdua, dan aku juga sama sekali tidak menyalahkan badai besar yang memusnahkan dunia kita. Dan aku tidak pernah membenci dunia kita, dan sebesar atau sekecil apapun hal yang pernah terjadi di dalamnya.
Dan yang terakhir untuk kamu ketahui, aku tidak pernah membencimu. Tidak akan pernah mampu untuk membenci kamu yang membangun dunia kita dan kemudian merobohkannya lagi. Aku tidak pernah membencimu, tidak akan pernah.
Don't waste my tears anymore!
karena semuanya membekas, maka biarkanlah kerak itu terkikis. dengan itu aku bahagia. dan jelas, aku hanya ingin bahagia. Meski rongga mengosong serta meninggalkan perih. menanam luka. memupuk airmata. melukiskan duka. Jiwa mati separuh, hati hilang sebelah. jadi lebih baik kuhentikan semua. aku terluka. luka itu masih terasa. sudah mengerak. membekas. maka jangan pernah biarin luka itu kebuka lagi.
aku pergi meninggalkan dongeng tak ber-ending. apa yang dulu indah, kini telah menjadi kenangan. aku tetap disini seperti dulu. namun hilang hati sebelah. ada yang hendak memberikan sebelah untukku?
dan jika serpihan kenangan mulai memudar, itu pasti karena waktu.
aku pergi meninggalkan dongeng tak ber-ending. apa yang dulu indah, kini telah menjadi kenangan. aku tetap disini seperti dulu. namun hilang hati sebelah. ada yang hendak memberikan sebelah untukku?
dan jika serpihan kenangan mulai memudar, itu pasti karena waktu.
"Maaf mungkin ini lancang. Mendeskripsikan dirimu setahuku. Mengambil foto-foto dirimu tanpa seizinmu. Tong.. Aku tidak tahu pasti hal apa yang bisa membuatku begitu mengagumi dirimu. Aku sangat menyukai pribadimu yang amat sangat tidak bisa aku tebak sama sekali. Tong, seandainya kamu tahu apa yang selama ini aku simpan dalam hati ini ingin rasanya memelukmu. Haha. Tong, banyak yang menyayangi dirimu, termasuk aku. Aku minta maaf, sudah lancang. Tong, tetap jadi dirimu yang menyenangkan yang super duper annoying ya :D. Aku bahagia melihat kamu telah mempunyai seseorang yang tepat yang selama ini kamu cari, aku mau kita tetep berteman ya tong :)".
Komentar
Posting Komentar