Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Oh maaf ya, aku suka kamu!

Ini si laki-laki introvert favoritku yang kusebut laki-laki kosmik. Aku melihatnya hampir setiap hari, namun nyaris tak pernah bicara. Dan baru satu kali aku mendengar suaranya! Aku mengenalnya tapi tidak pernah berbicara dengannya. Jangan ditanya pernah berjabat tangan apa tidak. Dia, si gunung es! Aku pernah menanyakan jadwal mata kuliah jam berapa dan dia hanya menjawab dengan mau tau banget ya? Menyebalkan! Oke, dia mengagumkan tapi bikin kesal! Oh tidak aku menyukainya! Oke aku menyukainya bukan karena dia si ganteng, si idola, si ini, si itu. Tapi disebabkan karena suatu mimpi! Mimpi aneh yang mempertemukan aku dan dia. Herannya, aku tidak pernah memikirkannya, tidak pernah membayangkan versi-versi terindah sama dia, dan tiba-tiba dia hadir di mimpiku! Ya, tentu saja hanya di mimpi kita bisa bertemu, bicara untuk berlama-lama. Maka simpelnya, aku menyukainya karena dia datang di mimpiku tanpa pernah ku rencanakan apalagi mengemis! Hey, cowo intro...

Kamu, Hujan dan Diam !

Salah satu cara mencintaimu adalah dengan menangis di bawah hujan. mereka mampu merendam semua luka. mereka mampu menyembunyikan setiap tetes air mata agar tidak kau lihat. mereka mampu menyembunyikan semua peluh yang bulirannya kian mengiringi perjuangan cinta. mereka tidak pernah memberitahukanmu seberapa seringnya mereka terurai hingga jelas. mereka tidak pernah mengatakan seberapa hebatnya dirimu yang mampu membuat mereka menenggelamimu. Aku terisak, deras dan tenggelam. dalam air mataku sendiri, dalam hujan yang entah sudah keberapa kalinya berhasil menyembunyikan tangisku. Kamu tak akan pernah mendengarnya. Merasakannya. Karena kamu tidak akan pernah tahu. tidak akan pernah bisa mengukur dalamnya lautan air mata didalam hati. Aku mencintai hujan, menantinya turun sama seperti menantimu untuk mendengarkanku, sebentar saja untuk mendengar kata yang sudah lama tersimpan. aku bisa meneriakkan namamu bekali-kali ketika deras itu menyentuh tanah, menumbuk genting...

AKU

Ini aku dalam ceritaku. Cerita naif tentang cinta dan harapan-harapan di dalamnya. Cinta yang tak terungkap dan tak sampai. Klise. Ceritaku yang berawal dari dari mimpi yang kumaknai secara berlebihan. Hidupku terlalu klasik bagai dongeng. Penuh harapan dan perumpamaan. Aku yang senang terbuai mimpi, selalu memaknai setiap detik hidupku dengan tingkat dramatis tinggi. Aku si penghayal. Si pemimpi sejati. Hidupku selalu penuh dengan kejutan, itulah penilaianku. Orang menyebutnya kebetulan, tapi aku lebih suka menyebutnya dengan takdir. Aku mencintai kejutan-kejutan hidup dan selalu bermimpi aku akan menemukan kejutan-kejutan lebih banyak lagi. Aku mencintaimu lewat mimpi. Buatku, pertemuan kita lewat mimpi bukan sebuah kebetulan. Ini seperti ikatan abstrak buatku. Ikatan yang tak terlihat namun mampu menyeretku kedalam potongan-potongan cerita yang sulit sekali kususun. Aku menyebutnya dengan kosmik. Semua orang mengatakan aku berlebihan. Tapi buatku ini adalah kekuatan mimpiku. ...