UMI
  Umi dan aku waktu berumur 40 hari    Umi, mentari belum menampakkan ujung sinarnya, kenapa kau sudah terjaga ?   aku saja masih nyenyak dengan mimpiku   tak dengar adzan subuh atau kadang pura-pura tak dengar   tapi kau sudah berkeringat, menanak nasi untuk sarapanku, memasak telur dadar dan menyiapkan susu.     mana sarapan umi ?   "anak-anak dulu", jawabmu   ah, tak tega aku mi !   aku tau kau lapar dan lelah bangun lebih dulu, sarapan paling akhir atau tidak sama sekali       saat kau ingin berangkat bekerja, kau bilang customermu selalu merepotkanmu   Tuhaaaan ! umiku memikirkan jalan keluar dari usahanya!     tak terbayang pegalnya kaki umi menopang badannya untuk berjalan melayani customernya,   tak terbayang lusuhnya umi saat pulang kerumah dan tetap bekerja untuk anak-anaknya   umi bekerja keras sementara anak-anaknya hanya bilang "mi, mana uang jajan aku? "     anak tak mau tau seberapa deras peluh yang mengucur dari tubuh orangtuanya, yang anak tau hanya...